Beton

Lebih Dekat Tentang Beton Readymix

Lebih Dekat Tentang Beton Readymix

PENDAHULUAN

Sebagai bahan pengetahuan dalam mengenal ready mix disni kami ulas sebagai pengantar untuk mengetahui lebih dekat tentang beton readymix, juga penjelasan mengenai deskripsi atau definisini secara umum.

Sebelum membahas deskripsi ready mix, muncul pertanyaan apa itu beton dan apa itu ready mix?, satu persatu kita bahas secara rinci.

Beton adalah bagian dari struktur konstruksi yang telah mengeras setelah melalui proses pencampuran dari beberapa jenis material, material utama beton terdiri dari semen, pasir, air dan batu krikil atau split

Dalam penggunaan material konstruksi pengguna dan peminat beton dari hari ke hari makin banyak animonya karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan material lainnya, alasanya cukup sederhana diantaranya:

  • Beton mudah dibentuk
  • Memiliki kekuatan yang cukup baik
  • Penyusun materialutama mudah didapat
  • Tahan lama
  • Tahan terhadap api.
  • Tidak mengalami pembusukan

Beton dibuat untuk menopang kebutuhan primer dalam kehidupan manusia terutama untuk menujang pembangunan, baik itu untuk kebutuhan rumah, perkantoran, pabrik, jalan, jembatan dan sarana penujang lainnya.

Faktor Kekuatan Beton Ready Mix

Beton memiliki tugas untuk menopang beban-beban di atasnya, baik beton dengan tulangan maupun tidak bertulang. Dengan fungsinya inilah, beton harus memiliki kekuatan yang maksimal. Beberapa faktor yang mempengaruhinya ialah:

  • Proporsi campuran material beton
  • Temperatur dan kelembaban lingkungan/ lapangan di mana beton akan mengalami pengerasan
  • Perawatan pada beton/curing (agar proses hidrasi sempurna)

Faktor curing  sendiri merupakan langkah yang penting untuk memastikan beton ready mix yang telah dituangkan memperlihatkan hasil dan kualitas terbaik. Pada tahap ini, diharapkan proses hidrasi semen dapat berjalan dengan semestinya sehingga dibutuhkan suhu lingkungan dengan angka tetentu.

Apabila beton terlalu cepat mengering, maka permukaan beton akan timbul retak-retak yang menyebabkan kualitas dan kekuatan beton menurun. Untuk curing sendiri, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Membahasahi beton dengan air terus menerus
  • Menutup beton dengan karung basah
  • Perawatan gabungan dengan acuan membrane cair guna mempertahankan uap air beton ready mix basah.

Faktor yang mempengaruhi kekuatan beton bukan hanya pada perawatan setelah beton ready mix dituangkan. Akan tetapi, proses pemilihan dan penyimpanan material beton pun menjadi salah satu faktor yang menentukan kualitas dan kekuatan beton tersebut. Langkah ini tentu bukan hal sepele, justru jadi syarat wajib untuk memulai proses pembetonan ready mix yang sempurna sesuai dengan perencanaan awal konstruksi. Pasalnya, kerusakan bisa saja terjadi pada material saat penyimpanan yang tidak tepat.

Untuk penyimpanan material beton, ada ketentuan yang harus dipenuhi hingga beton ready mix memiliki kekuatan yang sempurna seperti yang diharapkan dalam perencanaan konstruksi:

  • Material berupa semen dan agregat harus disimpan sedemikian rupa untuk menghindari pencemaran bahan yang menganggu
  • Material yang telah terkontaminasi tidak boleh digunakan untuk beton ready mix maupun beton pada umumnya 

Sifat Beton Ready Mix yang Telah Mengeras

  1. Kuat tekan beton

Masing-masing beton memiliki kuat tegang standar sendiri.  Untuk jenis beton ready mix, kuat beton  bisa mencapai 70 MPa. Beton jenis ini biasanya digunakan untuk kolom-kolom tingkat bawah bangunan tinggi.

Faktor yang mempengaruhi kuat beton:

  • Water cement ratio atau faktor air semen. Makin kecil nilai fas yang ada maka jumlah air yang dibutuhkan akan semakin sedikit dengan kuat beton yang cukup besar.
  • Jenis agregat yang dipakai. Makin tinggi tingkat kekerasan agregat yang ada, maka akan semakin kuat beton yang dihasilkan. Maka dari itulah, perancangan beton ready mix harus dimulai dengan pemilihan agregat terbaik untuk hasil beton ready mix yang kokoh.
  • Jenis campuran masing-masing beton digunakan untuk tujuan konstruksi yang berbeda. Maka dari itulah, perbandingan material di dalamnya juga akan berbeda. Jenis campuran inilah yang turut mempengaruhi kuat tekan beton tersebut.
  • Workability atau kelecakan. Cara mengukurnya ialah dengan percobaan slump. Alat yang digunakan adalah cetakan berbentuk kerucut terpancung. Tingginya 300 mm yang diisi beton segar. Beton yang ada lalu dipadatkan selapis demi selapis. Baru kemudian, cetakan kerucut tersebut diangkat.

Percobaan slump ini disebut juga dengan nilai slump yang pengukurannya dilakukan terhadap merosotnya adukan beton segar sebelum cetakan kerucut tersebut dibuka.

Workability beton dibilang rendah jika nilai slump yang ada kecil yang berarti pula bahwa beton lebih kaku.

  • Curing atau perawatan pada beton ready mix setelah dituangkan. Langkah ini dilakukan setelah 1 jam beton ready mix dituang atau di cor dengan menutup sekeliling beton dengan karung goni basah.

Persyaratan Keawetan Beton Ready mix

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar beton ready mix bisa awet dan tahan lama, antara lain:

  • Perbandingan sempurna rasio air dan semen
    Rasio semen dan air bisa dihitung menggunakan berat semen sebagai acuan.
  • Faktor lingkungan
    Pengaruh lingkungan terhadap beton sangat signifikan, utamanya pada beton yang telah mengeras. Kondisi lingkungan tertentu bisa mengakibatkan beton retak-retak, terjadi korosi pada baja, dan beberapa pengaruh lainnya.

Untuk mensiasati faktor ini, bahan tambah tertentu bisa digunakan pada beton ready mix. Misalnya, kalsium klorida dipakai sebagai bahan tambah pada lingkungan sulfat yang tinggi. Dengan demikian, beton yang ada tidak akan mudah rusak, khususnya pada beton tulangan.

Aturan Penggunaan Bahan Tambahan Pada Beton

Untuk menghasilkan beton bermutu, maka bahan tambahan biasanya diperlukan, termasuk pada beton ready mix. Bahan-bahan ini memungkinkan kondisi beton cor menjadi seperti yang diharapkan. Penggunaannya biasanya karena beberapa faktor, seperti adanya percepatan waktu konstruksi, adanya hambatan transportasi hingga kondisi dimana beton harus lambat mengeras, dan beberapa kondisi lain yang membuat bahan tambahan sangat diperlukan untuk kelancaran proses konstruksi.

Beberapa syarat dan peraturan mengenai penggunaan bahan tambahan diatas sudah diatur sehingga menjamin kualitas beton yang dihasilkan, antara lain:

  • Penggunaan bahan tambahan yang mengandung klorida tidak boleh digunakan pada beton prategang maupun beton dengan alumunium yang tertanam di dalamnya.
  • Bahan tambah yang dipakai pada beton yang mengandung material semen ekpansif harus sesuai dengan semen yang dipakai hingga tidak membuat beton rusak
  • Bahan tambah yang digunakan harus sesuai dengan persetujuan dari pengawas lapangan
  • Penggunaan bahan tambah hanya untuk kondisi tertentu dan tidak wajib pada setiap pembetonan.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *