Arsitektur

Pentingnya Scaffolding dalam Dunia Konstruksi

Pentingnya Scaffolding dalam Dunia Konstruksi

Scaffolding

Dalam materi ini anda akan diajak mengenal scaffolding, definisi serta kegunaannya secara khusus untuk kebutuhan pada dunia konstruksi.

Manfaat dan pentingnya penggunaan scaffolding, serta persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghasilkan perancah yang sesuai standar untuk segala konstruksi.

Inilah Pentingnya Scaffolding dalam Dunia Konstruksi

Scaffolding disebut juga dengan perancah atau steger. Dalam konstruksi gedung, elemen ini sangat diperlukan khususnya bagi gedung dengan pembangunan yang sudah mencapai tinggi 2 meter. Dengan perancah, pekerja konstruksi bisa menjangkau ketinggian tersebut. Selain mampu menyangga pekerja, perancah ini juga bisa membantu dalam menyangga material konstruksi.

Anda memerlukan jenis alat ini? lihat di harga sewa scaffolding

Persyaratan Scaffolding pada Konstruksi

Untuk sebuah konstruksi, adanya scaffolding atau perancah sangat penting. Maka, pembuatan dan aplikasinya harus memenuhi beberapa persyaratan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sifatnya kuat
    Sudah tentu bahwa perancah harus memiliki sifat yang kuat. Dengan demikian, maka perancah akan mampu menahan berat material, khususnya beton segar yang cukup berat.
    Selain itu, getaran dari vibrator juga akan mempengaruhi perancah, termasuk berat pekerja dan berat sendiri yang bisa memberikan pengaruh kejutan. Maka untuk menghindari kerusakan, diharuskan scaffolding dibuat dengan kuat.
  2. Sifatnya kaku
    Sifat kaku dalam hal ini maksudnya ialah, perancah harus stabil saat mendapat beban horizontal di atasnya. Perancah tidak boleh goyah atau labil.
    Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, perancah tidak boleh melebihi deformasi yang diijinkan. Dengan demikian, konstruksi akan berjalan dengan lancar dan meminimalkan adanya kecelakaan dan kerusakan.
  3. Sifatnya kokoh
    Sifat perancah yang kokoh dapat membantu dalam menghasilkan bentuk penampang beton seperti yang diinginkan. Bentuk cetakan harusnya sesuai dengan perencanaan awal guna hasil beton yang lebih baik tanpa mengalami perubahan berarti.
  4. Perancah harus bersih
    Perancah yang bersih merupakan suatu hal wajib. Jika permukaannya kotor, memungkinkan kotoran akan masuk ke dalam beton segar. Hal ini akan mengurangi kualitas dan mutu beton yang dihasilkan.
  5. Mudah untuk dibongkar
    Sifat scaffolding atau perancah hanya sementara. Jadi, harus mudah dibongkar untuk memudahkan tahapan konstruksi selanjutnya. Hal ini juga memungkinkan untuk menggunakan perancah yang sama berulang kali.
  6. Sambungannya harus rapat
    Demi keamanan dan juga hasil terbaik, maka sambungan pada cetakan haruslah rapat. Tutup setiap lubang yang bisa jadi jalan masuk serangga. Langkah ini menjaga mutu beton agar sesuai harapan. Selain itu juga meminimalisir keluarnya cairan beton segar dari celah sambungan.
  7. Material mudah dipaku
    Perancah dibuat dari bahan tertentu. Material tersebut harus mampu untuk dipaku atau disekrup untuk memudahkan dalam merangkainya.
Tipe-tipe Scaffolding

Sistem perancah harus dibuat dengan konstruksi tertentu. Dengan demikian maka akan menghasilkan beberapa sifat dan persyaratan di atas. Saat ini ada beberapa jensi dan tipe dari scaffolding yang memenuhi syarat untuk dipakai dalam konstruksi.

Setidaknya ada 3 tipe perancah yang ada saat ini dan paling banyak dipakai:

  1. Scaffolding konvensional
    Tipe perancah satu ini hanya bisa dipakai satu kali dibuat dengan bahan organis. Kelemahannya ialah depresiasi acuan perancah konvensional cukup tinggi. Akibatnya, terlalu banyak volume material yang terbuang saat membuatnya.
    Dalam proses tersebut, dibutuhkan pula tenaga kerja yang lebih banyak dan berpengalaman. Hal ini bertujuan agar perancah konvensional tetap aman dan bisa dipakai sesuai standart.
  2. Scaffolding semi modern
    Perancah jenis ini bisa dipakai lebih dari satu kali. Dengan demikian, maka akan menghemat penggunaan tenaga kerja serta upah kerja. Waktu konstruksi pun jadi lebih efisien karena ada scaffolding yang bisa dipakai dan tak perlu dibuat lagi.
  3. Scaffolding modern
    Perancah tipe ini mudah untuk dipasang maupun dibongkar, lebih hemat penggunaan tenaga serta waktu. Kualitas dan hasilnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan perancah jenis lain.

Dengan kemudahan di atas, perancah modern juga bisa dipakai beberapa kali tanpa merusak kualitasnya. Selanjutnya, hal ini bisa lebih mempercepat pekerjaan konstruksi.

Material Pembuatan Scaffolding
  1. Kayu
    Scaffolding harus dibuat dari bahan yang mudah merasap air. Maka, dalam hal ini, kayu menjadi bahan yang banyak dipakai sebagai perancah. Sifat kayu juga memudahkannya untuk dilepaskan dari beton tanpa menimbulkan kerusakan.
    Syarat kayu untuk perancah: kadar airnya maksimal 20%, partikel di dalamnya tidak merusak beton, sifatnya kuat dan harganya ekonomis.
  2. Plywood
    Plywood atau kayu lapis jadi bahan pembuatan perancah yang ekonomis khususnya untuk pengerjaan konstruksi skala besar. Namun yang perlu diingat ialah penggunaan paku harus diminimalisir guna memudahkannya saat dibongkar.
  3. Dolken
    Dolken adalah kayu bulat. Material ini memiliki beberapa kelebihan, seperti: mudah didapat dan dapat dipakai berulang-ulang.
  4. Alumunium
    Alumunium tidak terlalu berat, hingga mudah dipakai. Bahan ini juga cukup awet dan pemeliharaannya sangat mudah. Maka tak heran jika jenis bahan ini juga populer dipakai sebagai scaffolding.
  5. Baja
    Baja adalah jenis perancah yang mahal harganya. Namun keuntungannya ialah bisa dipakai berkali-kali. Untuk pemakaian material ini, disyaratkan untuk melibatkan tegangan yang tinggi serta penggunaan dalam jumlah banyak, serta toleransi terhadap kesalahan harus sekecil mungkin.
    Keuntungan penggunaan baja sebagai scaffolding cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah: kuat dan tingkat kekerasan tinggi, tidak mudah aus, dan bentuknya beragam.

Demikian itu tadi penjelasan serta pengenalan pada scaffolding sebagai salah satu sarana alat bantu dalam kebutuhan konstruksi, dan betapa pentingnya scaffolding tersebut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *