Beton

Pengertian dan Tipe dan Penggunaan FABA pada Beton

Pengertian dan Tipe dan Penggunaan FABA pada Beton

Material FABA pada beton dapat membantu meningkatkan kualitas beton setelah dilakukan beberapa tahapan pengolahan. Penggunaan FABA terdapat beberapa jenis FA dan pengaplikasian pada konstruksi bangunan lain.

Penggunaan FABA pada beton sudah mulai banyak diterapkan untuk berbagai kebutuhan bangunan konstruksi. FABA merupakan singkatan dari Flay ash dan Bottom ash berupa limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakoaran bat bara untuk pembangkit tenaga listrik. Terdapat beberapa tipe pembakaran batubara yaitu, dry bottom boilers, wetbottom boilers dan cyclom furnace.

Salah satu cara untuk menangani masalah lingkungan yang dapat diaplikasikan untuk pemanfaatan limbah untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan seperti, paving blok dan batako. Penggunaan fly ash dapat dipakai untuk kebutuhan bahan material pembentukan beton.

Apa Pengertian FABA yang Diaplikasikan pada Bangunan

Definisi dari fly ash adalah sisa proses pembakaran batu bara yang memiliki karakteristik halus. Tingkat kehalusan butiran fly ash memiliki potensi pencemaran. Maka dari itu, fly ash perlu ditangani  dengan memanfaatkannya sebagai bahan material pengganti semen portland pada beton karena memiliki sifat pozzolanic.

Baca juga:

Harga Beton Cor

Hal ini dapat memungkinkan adanya peningkatan kekuatan dan durabilitas pada beton. Adanya pemakaian fly ash menjadi salah satu faktor utama untuk memelihara beton tersebut. Pada umumnya, pemakaian fly ash dapat dijadikan sebagai pengganti sebagian berat semen yang terbatas pada fly ash tipe F.

Penggunaan jenis fly ash tersebut, dapat menggantikan semen hingga mencapai 30% berat semen dan mampu meningkatkan daya tahan dan ketahanan terhadap bahan kimia. Penggunaan fly ash dapat memberikan peningkatan workability dari semen dengan pengurangan penggunaan air.

Perbandingan fly ash dengan semen dapat dilihat berdasarkan tiga kesamaan seperti sifat fisik, sifat pozzolon dan sifat kimia. Sedangkan, bottom ash juga sangat bagus dimanfaatkan untuk pembuatan beton. Hal ini karena bottom ash memiliki sifat pozzolon dan bentuk ukuran halusnya lebih stabil dan ketahanan tinggi terhadap penetrasi ion klorida dibandingkan beton tanpa adanya bottom ash.

Tipe Fly Ash pada FABA

Berdasarkan ASTM C-618 dan SNI S-15-1990-F bahwa fly ash dapat dibagi menjadi beberapa tipe diantaranya meliputi :

Tipe N: Pozzolon Alam

Jenis pozzolon ini merupakan hasil pembakaran dari pozzolon alam. Beberapa jenisnya meliputi, tanah diatomic, opaline cherts, shales, tuff dan abu vulkanik.

Tipe C : FA dengan Kandungan CaO >10%

Fly ash ini memiliki kandungan kalsium oksida sekitar 10%. Hasil pembakaran tersebut dihasilkan dari batuan lignit atau sub bitumen batu bara. Sedangkan, sifat FA mempunyai siat pozollon terdiri atas beberapa nsur silikat dan aluminat rekatif. Terdapat beberapa komponen masing-masing jenis FA dan memiliki sifat komposisi kimia dari semen.

Tipe F : FA dengan Kandungan CaO < 10%

Kandungan kalsium oksida ini dihasilkan dari proses pembakaran anthacite atau bitumen batu bara. Fly Ash mempunyai sifat pozzolon terdiri atas unsur-unsur silikat maupun aluminat reaktif.

Baca juga:

Admixture Beton

Penggunaan FABA pad Beton dan Konstruksi Bangunan Lainnya

Pemakaian FABA pada beton dapat membantu meningkatkan kinerja dari beton. Selain itu, FA dapat membantu untuk peningkatan kualitas bangunan mulai dari kekedapan air, kekuatan, ketahanan terhadap sulfat dan kemudahan pengerjaan. Pemanfaatan FABA pada campuran beton dapat meliputi :

  • Peningkatan kekuatan sekaligus workabilitas dan daya tahan beton
  • Pengurangan panas hindrasi dan permeabilitas dan penyusutan
  • Peningkatan ketahanan terhadap efek sulfat dan reaktivitas alkali dan silika
  • Penurunan biaya pemakaian FA untuk stabilisasi pada lapis pondasi agregat

Selain itu, penggunaan FABA dapat digunakan untuk stabilisasi pondasi jalan. Nama lain dari lapis pondasi ini dikenal sebagai pozzolanicstabilized mixture. Kapasitas pemakaian FA dapat beragam mulai dari 12-14% dengan kandungan zat kapur sekitar 3-5%. Pemanfaatannya dapat meliputi:

  • Pemakaian bahan lokal
  • Ketersediaan campuran bahan material kuat dan tahan lama
  • Mampu menekan penggunaan biaya
  • Peningkatan efisiensi energi
  • Kecocokan untuk memakai bahan dasar untuk daur ulang
  • Penggunaan peralatan konvensional fly ash sebagai bahan timbunan pilihan

Penggunaan FABA untuk mendukung bangunan jalan raya maupun bangunan jenis lainnya berupa struktural dapat berupa:

  • Penghematan anggaran pembangunan konstruksi
  • Mengurangi kebutuhan untuk pengadaan bahan
  • Pemakaian FABA dapat diletakkan di atas tanag dengan kekuatan rendah
  • Kemudahan untuk menangani dan pemadatan pengurangan waktu konstruksi dan biaya peralatan

Baca Juga:

Beton Mutu K250

Selain itu, penggunaan FABA dapat ditujukan untuk stabilitas tanah. Hal ini dikarenakan pemakaiannya dapat memperbaiki tanah seperti :

  • Mengurangi kebutuhan bahan luar
  • Percepatan konstruksi dengan memperbaiki tanah dasar yang dianggap terlalu basah maupun tidak stabil
  • Pengurangan tingkat ketebalan perkerasan yang diperlukan dan menhemat biaya
  • Pengurangan dan mengurangi kebutuhan agregat alami yang mahal

Beberapa penggunaan FABA pada beton dapat memudahan untuk mencampurkan bahan material aspal. Penggunaan FABA bersifat ramah lingkungan dan membantu mengurangi limbah padat batu bara pemicu polusi.