Beton

Mengenal Penggunaan dan Syarat Agregat pada Beton Screening

Mengenal Penggunaan dan Syarat Agregat pada Beton Screening

Beton Screening adalah jenis batuan beton yang terdiri atas butiran agregat hingga mencapai lebih dari 5 mm. Selain itu, perlu mengetahui penggunaan agregat, syarat penerapan agregat dan jenis agregat alam pada beton screening.

Beton screening sebagai bahan konstruksi sebenarnya memiliki bentuk yang sama dengan beton pada umumnya. Hanya saja campuran agregat kasar memiliki ukuran tertentu dan dikombinasikan dengan agregat halus, air dan semen. Lalu, campuran tersebut dilakukan pengadukan hingga mengental dan selanjutnya mengeras.

Baca Juga:

Jenis Batu Base Course

Beton yang semakin padat biasa digunakan untuk melakukan pengecoran pada sebuah bangunan. Komposisi pada agregat kasar atau screening terdiri atas 65-70% dari volume beton. Komponennya terdiri atas batu kali dan batu pecah atau split.

Definisi agregat sendiri yaitu material bahan granular terdiri atas pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku yang dipakai secara bersama pada sebuah media pengikat. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan adonan beton. Kandungan agregat pada adukan beton sekitar 70%.

Peran agregat sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi karakteristik beton dan kekuatannya. Meskipun pada dasarnya digunakan sebagai bahan pengisi pada baton. Namun, dapat mempengaruhi sifat mortar pada beton yang diproleh dari proses pabrikasi maupun konvensional.

Baca Juga:

Harga Pagar Panel Beton

Penggunaan Agregat Beton Screening

Penerapan agregat yang dimanfaatkan pada beton dapat dilakukan untuk menghemat kebutuhan semen portland, memberikan kekuatan yang bagus atau besar pada beton, pengurangan susut pengerasan beton hingga tersusun padat dan sebagai pengendali workabilitas pada beton. Selain itu, agregat yang memiliki gradasi berlanjut memudahkan pengerjaan beton. Tidak hanya itu, beton yang dihasilkan juga padat.

Penggunaan beton screening atau agregat kasar merupakan jenis beton yang memiliki ukuran butiran hingga mencapai lebih dari 5 mm. Selain itu, butiran yang dapat tertahan pada ayakan dengan ukuran sekitar 4,75 mm.

Agregat yang digunakan dapat berupa kerikil yang dihasilkan dari pemecahan batuan alami maupun pemecahan secara manual atau menggunakan mesin. Agregat yang bersifat kasar memiliki butiran yang keras, permukaannya kasar dan kekal atau kuat. Terdapat beberapa syarat agregat kasar/screening yaitu kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 1% dan tidak ada kandungan zat organik.

Penggunaan screening juga dimanfaatkan untuk beton instan dengan kualitasnya sama dengan beton ready mix. Material pilihan dengan pengendalian yang sama jika dibandingkan dengan beton siap digunakan.

Kualitas lebih baik dibandingkan dengan beton yang dilakukan secara konvensional. Campuran pada beton instan meliputi batu split/ scrreening dan pasir serta semen lalu dicampurkan dengan air dan melakukan pengadukan.

Batu Screening

Syarat Penggunaan Agregat Beton Screening

Terdapat beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, apabila agregat yang digunakan dijadikan sebagai beton. Beberapa persyaratan tersebut meliputi, agregat yang digunakan sebagai bahan material harus bersih dari bahan organik, permukaan batuan bersifat keras, agregat yang digunakan terhindar dari sifat absorbsi zat-zat kimia, bahan agregat tidak berkombinasi dengan tanah liat dan persebaran atau gradasi tiap ukuran agregat harus memenuhi syarat tertentu.

Baca Juga:

Harga Paving Block

Jenis Agregat Alam Beton Screening

Penggunaan agregrat beton screening yang dipreoleh dari lama dapat berupa dari hasil pertambangan dan batuan alam. Agregat tersebut dapat dibedakan dari beberapa macam. Berikut diantaranya:

  • Kerikil dan Pasir Alam
    Kedua bahan material tersebut dihasilkan dari beragam proses pengikisan yang berasal dari batuan utama atau lebih dikenal sebagai batuan induk. Hasil pengikisan terbawa oleh aliran air maupun angin lalu menjadi batuan endapan di suatu tempat. Endapan tersebut biasanya berada di pinggiran sungai atau daratan.
  • Batu Pecah
    Penggunaan agregat batuan pecah dapat mengatasi ketersediaan kerikil maupun pasir yang ada di alam. Tingkat kepadatan batu pecah menjadi kerikil memiliki kekerasan yang baik.
    Pemecahan batuan dapat dilakukan dengan menggunakan beragam alat pemecah yang dikenal sebagai stone crusher. Biasanya, para penambang melakukannya dengan cara tradsional atau manual.
  • Batu Apung
    Agregat beton screening yang berasal dari alam salah satunya yaitu, batu apung. Karakteristik dari batuan ini memiliki berat batuan yang ringan dan banyak digunakan sebagai material bangunan. Berat jenis dari batuan ini berkisar kurang dari 2,0.
    Pemilihan agregat kasar atau screening pada beton screening sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi jenis dan karakteristiknya. Selain itu, kekuatan dan daya tahannya juga dapat memicu tingkat daya tahan batuan ini bisa mencapai usia lebih lama dan tidak mudah mengalami kerusakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *